Ini Alasan Menpan Mau Kurangi Jumlah PNS
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Tjahjo Kumolo akan membenahi struktur dari Aparatur Sipil Negara (ASN) alias PNS. Tjahjo menilai faedah PNS didominasi yang sifatnya administratif sehingga ingin menjadi beban untuk keuangan negara. Ditemui usai Sidang Kabinet perdana di Istana Merdeka, Kamis (24/10/2019), Tjahjo mengatakan konsentrasi kesatu dirinya saat ditunjuk menjadi Menteri ialah membenahi nomenklatur. Sementara konsentrasi kedua, pembenahan struktur PNS. "Fokus saya kedua, ASN sekitar ini jujur apa sih sekitar ini reformasi birokrasi, reformasi tersebut apanya, tersebut akan saya fokuskan," kata Tjahjo.
Politisi PDI-P itu menyebut ke depan, penerimaan bakal disesuaikan dengan kebutuhan. Tidak ketinggalan, Tjahjo pun mengakui bahwa jajaran PNS tidak sedikit diisi oleh pegawai di bidang administrasi.
"Jadi penerimaan pegawai akan cocok kebutuhan, diperlukan penyuluh pertanian, diperlukan pegawai puskesmas yang bidang itu," terangnya.
Bagaimana susunan penerimaan CPNS yang akan dilangsungkan akhir Oktober 2019 ini?
"Ini sedang saya bahas, ini kami seleksi dahulu tidak boleh sampai nanti antara keperluan dan dropingnya tidak (sesuai). Kami hendak tepat. Jadi target kami penerimaan pegawai baru jelas. Reformasi tersebut apa sih, mereformasi birokrasi tersebut apa yang siap."
Apalagi, penerimaan ASN (Aparatur Sipil Negara) baru pun perlu menyimak aspek perkiraan yang disiapkan. Karena itu, dia pun akan menyiapkan sekian banyak regulasi-regulasi berhubungan nomenklatur baru.
"Itu kan mempengaruhi anggaran, mempengaruhi struktur organisasi kementerian yang ada. Kami bakal jemput bola tidak boleh sampai tersebut terganggu," sebutnya.
Jika tidak terjadi mundur, maka susunan penerimaan CPNS (calon PNS) akan dilangsungkan akhir bulan Oktober ini. Tjahjo menuliskan saat ini sedang dibahas.
"Ini kami seleksi dulu, tidak boleh sampai nanti antara keperluan dan droping-nya tidak., kami hendak tepat. Jadi target kami penerimaan pegawai baru jelas. Reformasi tersebut apa sih, mereformasi birokrasi tersebut apa yang siap," sebutnya.
Berdasarkan daftar Badan Kepegawaian Negara (BKN) lowongan CPNS kali ini, pemerintah memerlukan 197.111 formasi. Jumlah itu terdiri dari 37.854 orang guna pemerintah pusat dan 159.257 orang guna pemerintah daerah.
Sumber : CNBC dengan beberapa perubahan.
Politisi PDI-P itu menyebut ke depan, penerimaan bakal disesuaikan dengan kebutuhan. Tidak ketinggalan, Tjahjo pun mengakui bahwa jajaran PNS tidak sedikit diisi oleh pegawai di bidang administrasi.
"Jadi penerimaan pegawai akan cocok kebutuhan, diperlukan penyuluh pertanian, diperlukan pegawai puskesmas yang bidang itu," terangnya.
Bagaimana susunan penerimaan CPNS yang akan dilangsungkan akhir Oktober 2019 ini?
"Ini sedang saya bahas, ini kami seleksi dahulu tidak boleh sampai nanti antara keperluan dan dropingnya tidak (sesuai). Kami hendak tepat. Jadi target kami penerimaan pegawai baru jelas. Reformasi tersebut apa sih, mereformasi birokrasi tersebut apa yang siap."
Apalagi, penerimaan ASN (Aparatur Sipil Negara) baru pun perlu menyimak aspek perkiraan yang disiapkan. Karena itu, dia pun akan menyiapkan sekian banyak regulasi-regulasi berhubungan nomenklatur baru.
"Itu kan mempengaruhi anggaran, mempengaruhi struktur organisasi kementerian yang ada. Kami bakal jemput bola tidak boleh sampai tersebut terganggu," sebutnya.
Jika tidak terjadi mundur, maka susunan penerimaan CPNS (calon PNS) akan dilangsungkan akhir bulan Oktober ini. Tjahjo menuliskan saat ini sedang dibahas.
"Ini kami seleksi dulu, tidak boleh sampai nanti antara keperluan dan droping-nya tidak., kami hendak tepat. Jadi target kami penerimaan pegawai baru jelas. Reformasi tersebut apa sih, mereformasi birokrasi tersebut apa yang siap," sebutnya.
Berdasarkan daftar Badan Kepegawaian Negara (BKN) lowongan CPNS kali ini, pemerintah memerlukan 197.111 formasi. Jumlah itu terdiri dari 37.854 orang guna pemerintah pusat dan 159.257 orang guna pemerintah daerah.
Sumber : CNBC dengan beberapa perubahan.