Ide Usaha : Raup Rp 200 Juta Tiap Bulan dari Jualan Obat Sariawan.
Jamu masih menjadi salah satu andalan orang Indonesia dalam menyembuhkan penyakit. Obat tradisional ini dipercaya tak kalah berkhasiat dibandingkan obat-obatan modern. Tentu saja ini membuat industri jamu masih menjanjikan. Salah satu perusahaan yang ikut kecipratan manisnya bisnis jamu ini adalah industri lokal bernama Mixaga Herbal. Mereka menjual berbagai produk jamu. Produk unggulannya adalah obat untuk menyembuhkan sariawan yang bisa diminum. Sedangkan biasanya obat sariawan hanya untuk dikumur lalu dibuang maupun sekedar dioles ke bagian yang sariawan.
"Untuk segi produk sendiri terutama Mixaga kita termasuk herbal pertama untuk sariawan di BPOM. Apalagi base-nya madu, manis, disukai anak-anak lalu mudah dibawa ke mana-mana dan bisa diminum," kata Penanggung Jawab Produksi Mixaga, Khalid Khairurizal saat berbincang di Pameran Industri Kosmetik dan Obat Tradisional di Gedung Kemenperin, Jakarta Selatan, Rabu (3/7/2019).
Dia menjelaskan pada umumnya obat sariawan tidak bisa diminum karena komposisinya lebih mengedepankan antiseptik yang memilik efek samping bila diminum. Sementara mereka lebih mengandalkan madu yang juga disukai anak-anak.
Harga yang pihaknya tawarkan untuk obat sariawan tersebut adalah Rp 25.000 dengan isi 10 mililiter. Tak hanya obat sariawan, pihaknya juga menjual produk jamu lainnya berbentuk kapsul. Ada 13 varian jamu kapsul yang dijual dengan harga rata-rata Rp 50.000 dengan isi 50 kapsul.
Produk obat sariawan yang berhasil dijual dalam sebulan mencapai 10.000 item. Sedangkan 13 produk jamu kapsul yang terjual secara keseluruhan sebanyak 10.000 item per bulan. Jika ditotal adalah 20.000 item produk terjual.
Dengan penjualan tersebut, pihaknya mampu mengantongi omzet per bulan sebesar Rp 100 juta hingga Rp 200 juta. "Kalau omzet kita sekarang rata-rata masih Rp 100-200 juta sebulan," sebutnya.
Namun pihaknya belum merambah pasar ekspor. Saat ini masih fokus meningkatkan produksi dalam negeri. Itu juga dalam rangka mempersiapkan ekspor.
"Untuk ekspor kita belum, kita lagi memperbaiki sisi lini produksi berikut kesiapan kita untuk ekspor. Kapasitas produksi dan lain-lain harus kita siapkan dulu," tambahnya. (ara/ara)
Sumber : Detik Finance